Apa itu motor Brushless ? motor jenis ini pada dasarnya adalah motor DC, namun dengan konstruksi yang berbeda. Motor jenis ini banyak dipakai pada pesawat tanpa awak atau Drone. Motor ini semakin populer digunakan seiring berkembangnya teknologi mikrokontroller sebagai kontrolnya.
Berbeda dengan motor DC biasa yang dapat langsung digunakan ketika diberi daya, motor brushless memerlukan modul tambahan yaitu ESC (Electronics speed controller).
Motor brushless memberikan keuntungan berupa kecepatan atau RPM yang sangat tinggi. Sehingga sangat cocok untuk mesin Drone maupun kapal cepat tak berawak sebagai penggerak propeller atau baling-baling.
Pada artikel ini akan dijelaskan pengertian Motor Brushless atau BLDC, Konstuksi dari motor, Cara kerjanya, Jenis-jenis brushless, Kelebihan motor ini dibanding motor jenis lain dan Aplikasi serta penerapannya.
Motor brushless biasa juga disebut dengan BLDC (BrushLess Direct Current). Seperti namanya, motor BLDC adalah jenis motor DC namun tidak memiliki sikat atau brush.
Pada motor DC konvensional atau Brushed, sikat digunakan untuk mengirimkan daya ke rotor saat mereka berbalik di medan magnet tetap.
Karena BLDC tidak menggunakan brush, komutasi dilakukan meggunakan rangkaian elektronik yaitu Electronics Speed Controller (ESC).
Yang berbeda dari konstruksi motor DC konvensional dan motor brushless adalah penggantian komutator mekanis dengan Rangkaian elektronis. Maka dari itu, Motor BLDC adalah jenis motor sinkron dalam arti bahwa medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan rotor berputar pada frekuensi yang sama.
Seperti Motor DC pada umumnya, Motor brushless terdiri dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. Magnet permanen dipasang pada rotor, dan stator terdiri dari belitan untuk kutub tertentu.
Rangkaian kontrol elektronik terhubung pada pada belitan stator, namun terdapat pula jenis brushless yang sudah ditanamkan sirkuit kontrol internal.
Rangkaian kontrol brushless yang dimaksud adalah ESC (Electronics speed controller). ESC menyediakan frekuensi tiga fasa pada belitan stator dengan daya besar, sehingga menghasilkan daya untuk kutub stator pada titik waktu tertentu.
Stator pada brushless mirip dengan motor induksi. Bagian ini terdiri dari lapisan luminasi logam yang dipotong secara aksial untuk dibelitkan kumparan tembaga. Pada umumnya, stator terdiri dari tiga belitan dengan konfigurasi star atau Y (tanpa titik netral).
Bagian ini terdiri dari magnet permanen yang sangat kuat, biasanya adalah magnet Neodinium (Nd), Samarium Cobalt (SmCo) dan panduan antara Neodinium Ferrite dan Boron (NdFeB). Magnet permanen pada stator berjumlah genap (biasanya 8 magnet) dan dipasang dengan kutub Utara (N) dan Selatan (S) dipasang bergantian.
Belitan Stator pada brushless terhubung dengan rangkaian kontrol. Rangkaian ini akan memberikan sinyal frekuensi dengan daya besar, sehingga pada belitan stator timbul medan magnet dengan kutub yang berlawanan dengan magnet permanen pada rotor.
Sesuai dengan sifat medan magnet, dimana kutub yang sama akan tolak-menolak dan kutub yang berlawanan akan tarik menarik.
Hal ini juga terjadi pada motor. Ketika magnet pada belitan memiliki kutub utara, maka belitan tersebut akan menarik kutub selatan rotor dan menolak kutub Utaranya. Begitupun sebaliknya, ketika belitan memiliki kutub selatan, maka belitan tersebut akan menarik kutub utara motor dan menolak kutub selatannya.
Karena dipasang melingkar dengan titik tengah, maka rotor akan menghasilkan gerak putaran sesuai dengan perubahan kutub medan magnet pada stator. Agar mudah dipahami, perhatikan animasi dibawah ini :
Motor jenis Brushless pada umumnya terdiri dari 3 jenis konfigurasi yaitu :
Dari semua jenis brushless, konfigurasi tiga fasa BLDC adalah yang paling umum digunakan.
Berdasarkan desain konstruksinya, motor brushless terdiri dari dua jenis utama yaitu inner rotor (rotor dalam) dan outer rotor (rotor luar). Walau demikian, dapat diperhatikan bahwa magnet permanen selalu berada pada rotor sedangkan belitan pada stator.
1. Inner rotor (Inrunner), adalah desain yang konvensional dimana rotor terletak pada inti dan belitan stator berada ditengahnya.
2. Outer rotor (Outrunner), adalah desain sebaliknya, dimana rotor berada di luar, sedangkan stator berada di dalam inti rotor.
Karena motor brushless dikomunikasikan secara elektronik, ada beberapa keunggulan dibandingkan Motor DC konvensional yang memiliki sikat (brush). Beberapa kelebihannya diantaranya :
Motor jenis Brushless banyak digunakan sebagai penggerak pada :
PENGERTIAN CAHAYA Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak membutuhkan medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat meskipun dalam ruang yang hampa.... Selengkapnya
Apakah GPS Bekerja tanpa Data (Kartu SIM) Ya, GPS berfungsi karena sepenuhnya independen dari koneksi data WiFi atau Seluler apa pun. GPS hanyalah radio yang menerima data lokasi dari satelit, jadi radionya terpisah dari radio WiFi, Seluler, atau Bluetooth. Peta... Selengkapnya
Sejarah internet sudah dimulai sejak lima puluh tahun lalu. Usia 30 tahun ini terhitung dari akses World Wide Web yang dikhususkan untuk publik ditemukan pada 1989. Selama itu juga internet telah berkembang dan menjadi kesatuan gaya hidup yang tak terpisahkan dari... Selengkapnya
Belum ada Komentar untuk MOTOR BRUSHLESS